Singkat cerita, jumlah pemukiman di tempat ini
meningkat pesat dan dalam sekejap mata sudah penuh oleh penduduk. Namun
sayangnya arus perpindahan tersebut tidak diikuti dengan penataan
lingkungan yang baik. Alhasil, daerah di sepanjang kali Surabaya penuh
oleh sampah dan kakus. Semakin banyak warga yang datang, semakin kumuh
pula tempat tersebut. Hingga seorang warga yang kini telah wafat,
Sriyatun Djupri, berinisiatif untuk mengajak warga menciptakan
lingkungan kampung yang lebih bersih. Nah, dari situlah muncul
sebuah kampung yang bersih dan tertata bernama kampung wisata Jambangan.
Beliau berjuang bersama masyarakat dari sejak tahun 1973. Di dalam
sosialisasi tersebut, beliau mencegah warga setempat untuk buang hajat
di kali. Berkat usahanya yang keras tersebut, pemerintah menghadiahkan
penghargaan kalpataru kepada beliau.
Usaha almarhun
dilanjutkan oleh orang-orang yang juga serius membuat kampung wisata
Jambangan lebih sehat dan tertata rapi. Pemandangan kampung yang bisa
kita lihat saat ini sangat berbeda dengan kondisinya beberapa puluh
tahun lalu. Yang bisa anda lihat sekarang adalah kampung yang bersih,
sehat dan, nyaman. Banyak hal yang masyarakat lakukan untuk membuat
pemandangan kampung bersih seperti sekarang, diantaranya adalah dengan
tidak membuang sampah dan hajat di sungai dan mendaur ulang sampah. Untuk
daur ulang sampah, sampah organik akan dibuat menjadi kompos, sedangkan
sampah anorganik seperti kertas akan diolah menjadi sesuatu yang lebih
berguna. Kompos yang dihasilkan memberikan manfaat yang sangat banyak
kepada masyarakat. Kini masyarakat di kampung wisata Jambangan
berbondong-bondong untuk membudidayakan tanaman. Saat tidak ada lahan yang
cukup, mereka akan menanam tanaman di pot.
Sampah kering oleh
masyarakat diolah kembali menjadi produk kerajinan atau hal lain yang
bernilai ekonomis . Misalnya saja usaha rumahan untuk mengolah sampah
plastik menjadi payung, jaket, tas, souvenir, atau yang lainnya. Hal
lain yang membuat
kampung wisata Jambangan bersih adalah pengolahan limbahnya yang baik. Limbah
air yang berasal dari bekas cucian atau mandi akan dimurnikan kembali
dengan penyaringan yang melibatkan batu kerikil, sabut kelapa, dll. Air
yang sudah disaring ini bisa dipakai untuk menyiram tanaman. Untuk
menjaga sanitasi lingkungan, kini warga sudah memiliki kakus
sendiri-sendiri. Sedangkan bagi warga yang belum mampu, ada kakus
umum yang dibuat oleh pemerintah setempat. Kakus umum tersebut tidak
hanya difungsikan untuk buang hajat, namun sudah seperti MCK karena
warga juga bisa mandi disana.
Nah, itu adalah sedikit informasi tentang Kampung Wisata Jambangan. Silakan berkunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung, Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...