Sejumlah pakar astronomi menemukan sebuah planet yang mengitari bintang
Alpha Centauri B (Kompas 19 Oktober 2012, hal 13 / Kompas.com "Inilah Planet Ekstrasolar Terdekat dari Bumi")
Pada hari yang sama dengan terbitan Kompas itu, majalah
astronomi ilmiah dan astronomi utama dunia juga menggambarkan penemuan
sensasional tentang planet terdekat dengan Bumi: mengagumkan, baru
ditemukan setelah sekian lama dicari.
Bintang Alpha Centauri,
yang sejak akhir abad ke-18 diketahui sebagai bintang ganda
(berpasangan), adalah bintang terdekat dengan Bumi. Jaraknya hanya 4,4
tahun cahaya dari Matahari (sekitar 40 triliun km). Satu tahun cahaya
setara dengan 9,5 triliun km.
Dalam skala astronomi, jarak itu
pendek, bagai jarak ”tetangga” di kota besar padat penduduk. Alpha
Centauri dan Bumi adalah anggota Galaksi Bimasakti.
Galaksi
adalah himpunan 2 triliun aneka ragam massa, warna, dimensi, dan umur
bintang. Matahari hanya bintang kecil, salah satu dari pembentuk
komponen galaksi yang berupa piringan berdiameter hampir 100.000 tahun
cahaya.
Alpha Centauri sudah lama dikenal oleh peradaban kuno dan
ilmu astronomi karena cahayanya yang terang dan unik posisinya. Petani,
pelaut, dan nenek moyang kita menganggap penting Alpha Centauri karena
merupakan bintang nomor tiga paling terang di antero langit dan paling
terang di belahan langit selatan. Bintang ini mudah dilihat dengan mata
bugil bersama bintang Beta Centauri yang lebih redup.
Di awal
musim kering di Jawa, kedua bintang itu muncul di kaki langit sebelah
tenggara pada saat matahari tenggelam di ufuk barat. Jika kedua bintang
digandeng dengan garis maya, garis sambung itu mengarah ke rasi bintang
yang sangat terkenal, yakni rasi Gubug Penceng (nama astronomi: Crux).
Rasi
itu berbentuk seperti layang-layang. Gubug Penceng (dalam bahasa Jawa
berarti gubuk miring) dalam budaya Barat disebut Salib Selatan. Gubug
Penceng menjadi kompas abadi bagi petani dan pelaut karena kedua garis
hubung fiktif selalu menunjuk ke arah selatan.
Di Jawa, pada
bulan April rasi itu merupakan petunjuk datangnya musim kering. Di
tengah musim kemarau (Juni), pada tengah malam, Gubug Penceng berdiri
tegak menguasai langit selatan. Di sebelah timur (kiri), tampak
mencorong Alpha Centauri dan Beta Centauri. Kedua bintang itu dalam
mitologi Jawa merepresentasikan dua bola mata ”wulanjar ngirim”, mata
perawan yang hendak mengirim makanan untuk orangtuanya di gubuk miring.
Eksplorasi
Alpha
Centauri tidak hanya bintang terdekat dengan Matahari, tetapi juga
dapat dikatakan kembarannya. Suhu permukaan keduanya hampir sama, tetapi
massa Alpha Centauri 10 persen lebih besar daripada massa Matahari.
Karena mirip, tidak heran apabila bintang itu menjadi target pencarian
planet serupa Bumi. Harapannya, menemukan planet yang mirip dengan Bumi
dan pada jarak bintang induk yang memungkinkan kehidupan berkembang.
Namun,
sejak eksplorasi eksoplanet (planet di luar tata surya kita) tahun
1990-an, belum ditemukan planet di dekat Alpha Centauri meski sampai
saat ini telah dikukuhkan 870 eksoplanet dan lebih dari 3.000 benda
calon planet yang belum memperoleh pengukuhan. Planet seukuran Bumi
pertama kali ditemukan pada tahun 1995 beredar mengelilingi bintang yang
jauh sekali, bintang 51 Pegassi. Itu pun bukan planet padat, melainkan
planet gas raksasa.
Planet baru
Pasangan
Alpha Centuri disebut Alpha Centauri B, yang berdansa waltz dengan Alpha
Centauri A, dengan periode edar 80 tahun. Alpha Centauri B inilah yang
memiliki planet yang ditemukan tahun ini dan merupakan kulminasi
pekerjaan selama 3 tahun.
Planet Alpha Centauri B dinamai dengan
notasi Alpha Centauri Bb dalam nomenklatur sistem eksoplanet yang
menyebabkan gerak Alpha Centauri B bergeser ke arah radial (maju mundur)
dengan kecepatan 50 cm per detik. Kecepatan itu hanya bisa diamati
dengan spektroskop khusus, sistematik, dan dalam kurun waktu panjang.
Tim dengan spektroskop HARPS (High Accuracy Radial Velocity Planet
Searcher) yang dipasang di teleskop 3,6 meter di puncak La Silla, Cile,
berhasil menemukan planet tetangga Bumi itu.
Di satu sisi hal itu
menyenangkan, tetapi di sisi lain ”mengecewakan” karena jarak planet
itu dari Alpha Centauri B hanya seperempat jarak rata-rata Bumi ke
Matahari (150 juta kilometer). Jarak itu lebih kecil daripada jarak
planet Merkuri ke Matahari.
Hal itu membuat planet Bb beredar
cepat sekali, 3,2 hari (satu tahun di planet itu hanya 3,2 hari). Selain
itu, muka yang sama terkunci ke arah bintang induknya. Akibatnya, suhu
permukaan planet itu dari hari ke hari 1.200 derajat celsius.
Planet
itu terletak jauh dari zona kehidupan di sekitar Centaurus B. Namun,
dari pengalaman mencari eksoplanet lain, jika ada planet kecil di dekat
bintang induknya, planet itu mempunyai ”kawan” planet lain yang agak
jauh letaknya.
Inferensi ini memberi harapan bahwa pada suatu
saat akan ditemukan planet lain di sekitar Alpha Centauri B. Namun,
astronom tidak boleh berpuas diri mengambil kesimpulan bahwa adanya
planet tetangga Bumi otomatis menghadirkan planet penyelenggara
kehidupan. Masih banyak syarat lain yang harus dipenuhi eksoplanet
sebagai palung kehidupan.
artikel ini di copy dari : Planet Tetangga di "Gubug Penceng"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung, Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...