Saat
seranjang bersama pasangan, ada beberapa kesalahan umum yang mungkin
tidak Anda sadari. Kalau ia cenderung menyembunyikannya, sebagai
pasangan, sebaiknya Anda bisa menangkap sinyal kesalahan itu.
Berikut delapan kesalahan yang harus dihindari selama bercinta, seperti dilansir Times of India.
Tidak mencium
Percaya
atau tidak, banyak orang (termasuk wanita) tidak mencium pasangannya
ketika berhubungan seks. Mengapa? Mungkin karena posisi bercinta tidak
memungkinkannya untuk mencium atau karena terlalu bersemangat mencapai
klimaks.
Tanpa
disadari, hal ini bisa mematahkan semangat irama percintaan. Jadikan
ciuman salah satu aksi menuju puncak kenikmatan yang tak boleh
tertinggal.
Menggigit sebelum pasangan siap
Sementara
sebagian orang begitu menikmati aksi agresif pasangan, menggigit salah
satu bagian tubuh sebelum tubuh mereka benar-benar siap akan terasa
menyakitkan, tidak nyaman, bahkan membuatnya ketakutan. Jadi, pastikan
pasangan Anda siap sepenuhnya sebelum Anda menggigit telinga, bahu,
leher atau bagian tubuh lainnya.
Mengabaikan bagian tubuh lain
Dalam
urusan ranjang, alat genital memang penting, tapi sepatutnya Anda juga
memperhatikan bagian lain tubuh lain. Fokus pula pada bagian tubuhnya,
seperti lutut, pergelangan tangan, punggung dan perut sebagai area
sangat sensitif pria, juga wanita.
Belaian
lembut di area ini akan membantu merangsang pasangan Anda. Dan pada
gilirannya, meningkatkan kesempatan mereka untuk memuaskan Anda.
“Menumpahkan” berat badan ke pasangan
Ketika
berada di atas tubuh pasangan, Anda harus berhati-hati untuk tidak
“menumpahkan” berat badan sepenuhnya. Menutupi akses pasangan untuk
bernapas atau menghambat laju aksinya tentu membunuh kesenangan momen
pergumulan.
Mencapai klimaks terlalu cepat atau terlalu lambat
Ini
terutama dilakukan oleh pria. Para pria, Anda perlu mengendalikan
otot-otot dengan baik untuk memastikan bahwa Anda ejakulasi dalam waktu
yang tepat. Jika terlalu cepat, Anda bisa meninggalkan ketidakpuasan
pada pasangan, tapi terlalu lamban pun meninggalkan kesan Anda tak kuat
mencapai klimaks.
Untuk
menghindari hal ini, sediakan banyak waktu untuk foreplay (berlaku pada
pria dan wanita). Jika Anda butuh waktu lama dan hanya bisa ejakulasi
melalui rangsangan manual, lebih baik pasangan orgasme lebih dulu, untuk
kemudian ia bisa “melayani” Anda.
Kemudian,
kalau Anda ingin quickie sex, pastikan pasangan tahu keinginan Anda.
Jangan sampai ekspektasinya terlalu tinggi untuk menikmati percintaan
panjang, padahal Anda ingin segera mengakhirinya.
Tidak memberitahu saat ingin mencapai klimaks
Kalau
Anda ingin mengakhiri pergumulan, katakan pada pasangan dengan kalimat
sederhana, misalnya “Aku siap.” Agar tak kecewa, pasangan harus tahu.
Terlalu diam
Suara
yang keluar saat bercinta menjadi salah satu penghargaan Anda terhadap
pasangan, misal lewat erangan atau bahkan mengatakan sesuatu seperti,
"Itu rasanya sangat menyenangkan". Hal tersebut pun memberi panduan
mereka, akan meneruskan ataukah menghentikan aksinya dan mencari zona
erangan Anda lainnya.
Aksi mekanis
Pasangan
bukanlah mesin seks yang selalu panas setiap kali Anda memerlukannya.
Ia adalah partner Anda untuk bersama-sama mencapai puncak kenikmatan.
Pastikan
Anda mencampurkan kecepatan dan intensitas aksi yang dilancarkan, dari
cepat ke lambat, dan sebaliknya. Jadilah pasangan kreatif Anda.
Selanjutnya, Anda bisa menikmati variasi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung, Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...